Senin, 05 Desember 2011

Jenis-jenis Penelitian Kependidikan


Jenis-jenis Penelitian Kependidikan
            Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2006: 12- 20), secara umum jenis-jenis penelitian terbagi menjadi 3:
1.      Berdasarkan pendekatan
a.       Penelitian kuantitatif
Dalam melakukan penelitian kuantitatif, penentuan atau pemilihan jenis pendekatan penelitian mana yang dilakukan, tentu berlandaskan dan berkaitan dengan rumusan dan tujuan penelitian itu sendiri. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan atau gambaran umum tentang suatu fenomena atau gejala yang dilandasi pada teori.
b.      Penelitian kualitatif
Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang memerlukan pemahaman yang mendalam dan menyeluruh berhubungan dengan obyek yang diteliti bagi menjawab permasalahan untuk mendapat data-data kemudian dianalisis dan mendapat kesimpulan penelitian dalam situasi dan kondisi yang tertentu.[1]
2.      Berdasarkan fungsinya
a.       Penelitian dasar (basic research)
Penelitian dasar disebut juga penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research), diarahkan pada pengajuan teori, dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik. Tujuan penelitian dasar adalah pertama menambah pengetahuan kita dengan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah, dan kedua meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah.
b.      Penelitian terapan (applied research)
Penelitian terapan berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Penelitian ini menguji manfaat dan teori-teori ilmiah, mengetahui hubungan empiris dan analitis dalam bidang-bidang tertentu.
c.       Penelitian evaluatif (evaluation research)
Penelitian evaluatif difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga. Penelitian evaluatif dapat menambah pengetahuan tentang kegiatan tertentu, dan dapat mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut. Ada dua macam penelitian evaluatif, yaitu penelitian tindakan (action research) dan penelitian kebijakan (policy study).
3.      Berdasarkan tujuannya
a.       Penelitian deskriptif (descriptive research)
Penelitian deskriptif ditujukan mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Penelitian ini dapat dilakukan pada saat ini atau dalam kurun waktu yang singkat, tetapi dapat juga dilakukan dalam waktu yang cukup panjang.
b.      Penelitian prediktif (predictive research)
 Ditujukan untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangung pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian ini juga dapat dilakukan melalui studi kecenderungan.
c.       Penelitian improftif (improvetive research)
Ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program. Banyk kegiatan atau program dalam pelaksanaan pendidikan, seperti pelaksanaan kurikulum, pembelajaran, evaluasi berbagai mata pelajaran dan lain sebagainya.
d.      Penelitian eksplanatif (explanatif research)
Ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel. Variabel dalam pendidikan bisa berupa guru mengajar, membimbing, mengevaluasi, murid belajar, mengerjakan tugas dan lain-lain.[2]

Menurut Hartono (2011: 7), ditinjau dari kegunaannya penelitian pendidikan dapat digolongkan sebagai berikut:
1.      Penelitian dasar (fundamental research)
Penelitian jenis ini dimaksudkan untuk menemukan pengetahuan baru, generalisasi baru maupun teori baru. Penelitian ini berangkat dari keinginan untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala yang muncul dibidang pendidikan, sehingga akan diperoleh penemuan-penemuan baru untuk mengembangkan sistem pendidikan yang ada.


2.      Penelitian terapan (applied research)
Penelitian jenis ini dilakukan untuk memperbaiki proses sesuatu atau memodifikasinya dengan menggunakan teori-teori yang ada.
3.      Penelitian Tindakan (action research)
Penelitian dilakukan untuk mencari dasar pengetahuan praktis dalam memperbaiki keadaan atau situasi yang sedang berlangsung. Dalam penelitian ini biasanya peneliti adalah pemakai dari hasil penelitiannya, disamping itu penelitian berlangsung pada situasi dimana pemecahan masalah perlu dilakukan dan hasilnya digunakan untuk mengubah tindakan atau perilaku.
4.      Penelitian Evaluasi (evaluation research)
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi atau menilai pelaksanaan suatu kegiatan yang sedang dilakukan.
5.      Penelitian Assesmen (assesment research)
Penelitian dilakukan dengan memberikan suatu treatmen pada suatu individu sehingga diharapkan akan terjadi perubahan atau perbaikan tingkah laku.[3]   

  




[1] Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hlm: 17
[2] Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm: 12-20
[3] Hartono, Metodologi Penelitian, (Pekanbaru: Zanafa, 2011), hlm: 7-8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar