Senin, 05 Desember 2011


MASALAH PENELITIAN
            Masalah adalah suatu yang paling penting dalam melakukan proses penelitian. Proses penelitian yang akan dilakukan haruslah berangkat dari masalah. Seperti dinyatakan oleh Sugiyono (2005), apapun bentuk penelitian, baik penelitian murni maupun terapan, semuanya berangkat dari masalah untuk menemukan solusi yang dapat digunakan sebagai keputusan. Keberadaan suatu masalah merupakan syarat mutlak yang tak bisa ditawar-tawarkan dalam melakukan penelitian.
            Topik permasalahan dapat dipilih dari berbagai bidang (disiplin ilmu) seperti bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan lain-lain. Topik penelitian kependidikan tentu mengacu pada disiplin ilmu pendidikan. Permasalahan dapat diperoleh dari membaca literatur dan dapat juga diperoleh dari pengalama, baik pengalaman pribadi maupun orang lain.
            Masalah diartikan sebagai kondisi terjadinya kesenjangan atau ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya terjadi dan apa yang sesungguhnya terjadi. Dan dapat diartikan juga sebagai sesuatu yang dirasakan menjadi ganjalan dan ingin dicarikan jawabannya terhadap permasalahan tersebut.[1]  Kriteria yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam memilih masalah adalah:
1.      Masalah itu aktual, hangat, dan sedang ngetrend yang berkembang saat ini.
2.      Masalah itu bernilai praktis.
3.      Masalah itu diminati dan mampu dilaksanakan oleh peneliti.[2]
Ada tiga jenis permasalahan:
1.      Problem untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena.
2.      Problem untuk membandingkan dua fenomena atau lebih.
3.      Problem untuk mencari hubungan antara dua fenomena. [3]
Masalah penelitian dapat bersumber dari berbagai sumber:
1.      Dari pengalaman bekerja sehari-hari
2.      Dari hasil membaca dan menelaah buku-buku
3.      Dari apa yang dirasakan masalah bagi orang lain.

A.    Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah suatu upaya (to identify) untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab timbulnya masalah yang didasarkan pada teori, hasil penelitian sebelumnya, logika dan pendapat sementara sebagai hipotesis atau harapan. Penemuan masalah awal (identifikasi masalah) dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan kuesioner. Ketiga teknik secara umum diperlihatkan dapat penjelasan, sebagai berikut:
1.      Wawancara merupakan tanya jawab peneliti dengan orang-orang yang relevan untuk dijadikan sebagai sumber data.
2.      Observasi adalah pengamatan terhadap obyek-obyek yang dapat dijadikan sebagai sumber masalah.
3.      Kuesioner merupakan cara pengumpulan data yang paling mudah dilakukan, yakni dengan menyebarkan pertanyaan-pertanyaan untuk diisi oleh orang yang menjadi sumber data.[4]

B.     Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah yang ada dimana banyak sekali faktor yang berhubungan dengan masalah yang dikaji dan terbatasnya waktu, biaya dan tenaga peneliti serta analisis yang dikuasai maka permasalahan perlu dibatasi. Tidak semua masalah penelitian harus dibatasi, sebab bila rumusan masalah sudah mendeskripsikan secar jelas ruang lingkup dan batas-batas masalahnya, maka pembatasan masalah tidak perlu dibuat.

C.    Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian merupakan petunjuk yang mengarahkan peneliti untuk memformulasikan secara ringkas, jelas dan tajam tentang permasalah utama yang ada di latar belakang identifikasi masalah. Masalah yang akan diteliti hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan atau pernyataan dan bersifat spesifik atau rumusan masalah dapat diformulasikan dalam sebuah pertanyaan atau pernyataan penelitian.
Menurut Fraenkel dan Wallen dalam Sugiyono (2005:34) mengemukakan bahwa masalah penelitian yang baik adalah sebagai berikut:
1.      Masalah itu harus dapat dicari solusi atau jawabannya melalui sumber yang tidak banyak menghabiskan dana tenaga dan waktu.
2.      Masalah harus jelas.
3.      Masalah harus signifikan.
4.      Masalah bersifat etis, yakni tidak berkenaan dengan etika, moral, nilai-nilai keyakinan dan agama.
Langkah awal sebelum masalah dirumuskan maka peneliti dapat melakukan pengkajian awal sebagai latar belakang masalah, yang memuat aktifitas eksplorasi masalah dan menggali hal-hal yang dirasakan penting untuk dijadikan sebagai suatu kajian penelitian. Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian menurut Sugiyono (2007) adalah:
a.       Permasalahan deskriptif
Yaitu permasalahan yang menggambarkan keberadaan variabel mandiri
b.      Permasalahan komparatif
Yaitu permasalahan yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih objek/sampel yang berbeda.
c.       Permasalahan asosiatif
Yaitu permasalahan yang bersifat hubungan antara dua variabel atau lebih.[5]


[1] Hartono, Metodologi Penelitian, (Pekanbaru: Zanafa, 2011), hlm: 20-21
[2] Ibid., hlm: 21
[3] Ibid., hlm: 22
[4] Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hlm: 41
[5] Ibid., hlm: 46

Tidak ada komentar:

Posting Komentar